Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Sesungguhnya
seseorang hamba beroleh derajat yang shalih lagi shalihah karena ketinggian
ilmunya akan ajaran syar’I yang lurus lagi mengikuti segala apa-apa yang
diperintahkan oleh Allah Tabaraka wa Ta’ala dan meninggalkan segala apa-apa
yang dilarang.
Berpenampilan syar’I,
bertutur bahasa yang lembut lagi santun. Wajahnya bercahaya karena ibadahnya,
lagi bersikap halus pada sesama..
1.Berakhlak mulia
Akhlak adalah sesuatu
yang adanya didalam diri seorang hamba menurut pola pikir serta cara
berpikirnya, yang sebagaimana orang lain menilai atas dirinya atau yang berarti
dari luar diri ke dalam diri
Firman Allah Ta’ala
“Muhammad itu adalah
utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka
ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhoan-Nya, tanda-tanda mereka
tampak pada muka mereka dari bekas sujud.”
(QS.Al-Fath:29)
2. Beramal shaleh
Allah berfirman
“Kecuali yang beriman
dan mengerjakan amal-amal shaleh dan nasihat-menasihati supaya menta’ati
kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”
(QS.Al-Asr:3)
3. Sedekah
Firman Allah Ta’ala
“Allah memusnahkan
riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap
dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa.”
(Al-Baqarah:276)
4. Menjaga lisan
Dari Muadz bin jabal
Radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Aku pernah berkata:
Wahai Rasulullah beritakan kepadaku amal yang dapat memasukkan ke dalam surga
dan menjauhkan dari neraka?”
singkatnya Rasulullah bersabda :Maukah kalian kuberitahu kunci dari semua itu?
Aku menjawab, “Mau wahai Rasulullah”
maka beliau menunjukkan lidahnya seraya bersabda, “Kendalikan ini.”
singkatnya Rasulullah bersabda :Maukah kalian kuberitahu kunci dari semua itu?
Aku menjawab, “Mau wahai Rasulullah”
maka beliau menunjukkan lidahnya seraya bersabda, “Kendalikan ini.”
Aku bertanya, “Wahai
nabiyullah apakah kami akan diminta pertanggungjawaban dengan apa yang kami
katakan?
Beliau bersabda,
“Celakalah engkau hai Muadz. Bukankah yang menjerumuskan manusia ke dalam api
neraka dengan tersungkur adalah akibat lidah mereka.
(HR.Tirmidzi, dia berkata hadits ini hadits hasan)
(HR.Tirmidzi, dia berkata hadits ini hadits hasan)
5. Memberi Maaf
Firman Allah Ta’ala:
“Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka member maaf.”
(QS.As-Syuura:37)
“Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka member maaf.”
(QS.As-Syuura:37)
6. Memiliki Malu
Abu Mas’ud Uqbah bin
Amr Al-Anshari Al Badri Radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Sesunguhnya Rasulullah bersabda: Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari perkataan kenabian yang pertama ialah, “bila engkau tidak malu (berbuat dosa) maka berbuatlah sekehendak hatimu.”
(HR.Bukhori)
“Sesunguhnya Rasulullah bersabda: Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari perkataan kenabian yang pertama ialah, “bila engkau tidak malu (berbuat dosa) maka berbuatlah sekehendak hatimu.”
(HR.Bukhori)
7. Ikhlas
Firman Allah Ta’ala:
“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah.”
(QS.An-Nisaa’:146)
“Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah.”
(QS.An-Nisaa’:146)
8. Bersyukur
Firman Allah Ta’ala:
“Dan Kami akan member balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
(QS.Ali Imron:145)
“Dan Kami akan member balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”
(QS.Ali Imron:145)
9. Bersabar
Firman Allah Ta’ala:
“kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal shaleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.”
(QS.Huud:11)
“kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal shaleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.”
(QS.Huud:11)
10. Tawakkal
Artinya berserah diri
sepenuhnya kepada Allah lagi rela atas apa-apa yang dikehendaki Allah atas
dirinya
11. Shidiq
Yaitu senantiasa berperilaku yang benar dalam kesehariannya
lagi senantiasa benar dalam perkataan dan perbuatannya
12. Tafakkur
Yaitu memikirkan lagi mengakui serta menyesali atas sekalian
dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat hingga kemudian iapun segera bertaubat
atas dosa-dosanya itu.
13. Taubat
Firman Allah Ta’ala:
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang melakukan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(QS.An-Nisaa’17)
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang melakukan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(QS.An-Nisaa’17)
14. Tidak Marah
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
‘anhu menerangkan bahwa ada seseorang lelaki berkata kepada Nabi Sallallahu’alaihi
wasallam, “Berilah aku nasihat,”
Beliau menjawab, “Jangan marah.”
maka diulanginya bertanya beberapa kali,
Kemudian nabi bersabda, “Jangan marah.”
(HR.Bukhori)
Beliau menjawab, “Jangan marah.”
maka diulanginya bertanya beberapa kali,
Kemudian nabi bersabda, “Jangan marah.”
(HR.Bukhori)
15. Tawadhu’ dan Tidak Takabbur
Tawadhu adalah sifat yang kiranya menunjukkan kekuasaan akal
dan kebaikan pandangannya, sedang takabbur adalah perilaku amat buruk yang
menunjukkan sifat yang keji lagi berlebih-lebihan adanya atas tiap-tiap sesuatu
barang kehendaknya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan hamba-hamba
Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orng-orang yang berjalan diatas bumi dengan
rendah hati, dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka mengucapkan kata-kata
yang baik.”
(QS.Al-Furqaan:63)
(QS.Al-Furqaan:63)
16. Ta’at
Firman Allah Ta’ala:
“Dan barangsiapa yang ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah, bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.”
(QS.An-Nuur:52)
“Dan barangsiapa yang ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah, bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.”
(QS.An-Nuur:52)
17. Zuhud
Yaitu lebih mengutamakan kehidupan akhirat yang kekal.
Kehidupan di muka bumi hanya ia jadikan sebagai jalan untuk mempersipkan bekal
menuju akhirat..