Bismillaahirrahmaanirrahiim..
“Allah menghapus dan
menetapkan apa yang Dia kehendaki, Dan di sisi-Nya terdapat Ummul Kitab (Lauh
Mahfuz).”
(QS.Ar-Ra’d:39)
Setelah ayat tersebut
dibaca, para ulama’ kemudian berdo’a:
“Jika Engkau tetapkan
yang baik untukku, maka jangan diubah (tetap), namun jika Engkau tetapkan yang
tidak baik untukku maka ubahlah.”
Sehingga kita harus
senantiasa melakukan perbaikan-perbaikan didalam hidup, agar menjadi lebih
baik.
Dalam islam
tidak ada sesuatu yang kebetulan. “Hoki
nih, apes nih, “ seolah kebetulan. Itu
semua disebabkan tangan kita sendiri. Ada yang ingin hoki, maka ia membawa
sesuatu, jimat misalnya. Hal tersebut dikhawatirkan menimbulkan kesyirikan. Di sisi lain ada orang yang menginginkan
keberuntungan terus-menerus di hidupnya, namun harus diingat, roda kehidupan
itu berputar. Terkadang di posisi atas, terkadang di posisi bawah. Orang-orang yang beruntung adalah orang yang ber khusnudzon (baik sangka) terhadap segala
ketetapan Allah.
Allah akan
menguji kita dengan berbagai macam cara. Misalnya ketakutan, keterbatasan harta
benda, dll, sampaikan kabar gembira bagi orang yang bersabar. Jadi kalau hidup
kita sulit,berarti Allah sedang menguji keimanan kita. Mereka yang dikaruniai
kesenangan itu juga merupakan ujian, apakah ia akan menjadi hamba yang
bersyukur, atau malah kufur nikmat. Jika Allah memberikan kita kesedihan, tetaplah
berkhusnudzon, ingatlah, bukankah kesenangan yang diberikan Tuhanmu adalah
lebih besar dari kesulitan yang diturunkan-Nya? Sungguh telah beruntung orang
yang memeluk Islam diberi riski yg cukup
dan ia qanaah..
Ada suatu kisah study tour anak sekolah ke Pyramid Fir’aun.
Sebelum ke Pyramid, mereka dibawa ke rumah mewah.
Mereka bertanya, “Apakah
yang memiliki rumah mewah ini adalah orang yang kaya?”
“Ya”
“Apakah ia beruntung?”
“Ya”
Setelah mereka
mengunjungi rumah mewah tadi, mereka bergegas menuju Piramid. Mereka menanyakan
hal yang sama.
Mereka bertanya, “Apakah yang memiliki (Piramid) ini adalah
orang yang kaya?”
“Ya”
“Apakah ia beruntung?”
Apakah jawabannya? Fir’aun memang orang kaya, namun ia bukan
termasuk Muslim. Ia tidak termasuk orang yang beruntung..
Ada kisah lain
tentang seorang pemuda, ia hendak pulang dari suatu pesta, kemudian ia memanggil
taksi, di sisi sana ia juga melihat kakaknya. Pemuda tadi, kakaknya, beserta temannya
(berempat) masuk taksi. Perjalanan mereka lumayan panjang, di tengah perjalanan
mereka mendengar adzan… “Hayya ala sholah, hayya ala sholah..Hayya alal Falaah,
hayya alal Falaah..”
Tiba-tiba sopir taksi tersebut berkata, “Ayo kita sama sama
solat.”
“Ngapain sholat, saya terbiasa tidak sholat.” (adik)
“Kalian kan seorang muslim, kenapa kalian tidak sholat?”
dengan sedikit memaksa
“Nanti saya solat dirumah saja.” Padahal di dalam hati
enggan untuk sholat
Lalu sang kakak mengajak adiknya untuk sholat, “Mari kita
berempat sholat ashar bersama, tidak enak kan pak sopirnya sudah mengajak..”
Pemuda tadi mengikuti sholat tersebut, ketika sujud
terakhir, tahiyyat, ternyata kakaknya yg sedang sholat tidak bangun lagi, walaupun
sudah di gerak-gerakkan. Pemuda itu menangis sejadi-jadinya.
Sopir taksi itu berkata, “Sudah jangan menangis..”
“Pak kakak saya selama 20 tahun tidak pernah sholat, dan dia
meninggal dalam keadaan sholat. Sedangkan kita yang sholat setiap hari belum
tentu dipanggil dalam posisi mulia ini.”
Ada beberapa
perkara yang tidak boleh ditunada-tunda. Perkara itu adalah menyegerakan sholat,
tobat, hutang, nikah, dan menguburkan orang mati. Sukses atau tidaknya orang dilihat
diakhir hayatnya, su’ul atau khusnul khotimah. Ada suatu nasihat pilihlah
pekerjaan yang tidak mengganggu waktu sholatmu, In syaa Allah akan memberikan
keberkahan.
Janganlah kita menyalahkan ataupun meremehkan
sesuatu amalan. Jangan engkau gampangkan satu pahala sholat, jangan engkau
gadai, solat sunnah fajar pahalanya adalah lebih baik dari dunia dan segala
isinya. Kok ga seperti dia.. ? Kaya.. terlalu sedikit jika kita
bandingkan harta dengan pahala sholat ataupun yang lainnya. Balasan didunia
tidak bisa dibandingkan dengan balasan akhirat.. Wallahu a’lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar