Bismillaahirrahmaanirrahiim
Seseorang yang menginginkan kehidupan yang lebih layak maka ia memerlukan investasi modal manusia. Tak banyak orang menyadari hal ini. Investasi modal manusia adalah modal yang dibutuhkan manusia berupa kemampuan, ketrampilan, dan pendidikan agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dimasa depan. Keinginan untuk melakukan investasi ini tentunya bukan hal yang mudah, kita akan dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang menggiurkan.
Tidak dapat dipungkiri, didalam perolehan investasi modal manusia akan memerlukan biaya (jika biaya pendidikan tersebut ditanggung pribadi) ataupun tidak mengeluarkan biaya (beasiswa), namun ia akan tetap kehilangan kesempatan (opportunity cost) untuk memperoleh pekerjaan (karena waktunya digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke strata lebih tinggi, S1, S2, atau S3). Didalam investasi modal manusia dikenal human capital concept, yaitu konsep yang dipakai untuk menghitung untung rugi menambah kemampuan, ketrampilan, atau pendidikan, apakah kita akan lebih menguntungkan jika bekerja atau melanjutkan pendidikan lagi.
Islam adalah agama yang sempurna. Segala sesuatunya ada aturannya, termasuk investasi modal manusia ini. ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan” (Al-Hadist). Pendidikan sangat diperlukan, untuk itu kita diwajibkan untuk memperolehnya. Namun disini terdapat perbedaan orientasi didalam investasi modal manusia. Jika dinilai dari sisi ekonomi, maka investasi modal manusia akan berorientasi pada perolehan pendapatan yang lebih tinggi dari sebelumnya maka ia akan dapat memenuhi keinginan konsumsinya yang pada periode sebelumnya tidak terbeli (tidak dapat diperolehnya) karena tingkat pendapatan yang masih belum setinggi sekarang (Feriyanto, 2014). Hal itu tidak salah, karena dalam ibadah juga diperlukan materi untuk menunjang ibadah tersebut menjadi lebih baik. Namun, jika dinilai dari pandangan Islam, maka investasi modal manusia (dalam memperoleh pendidikan untuk bekal kehidupan) semata-mata untuk mencari ridha Allah Subhanahuwata'ala.
Orientasi perilaku kita akan menentukan warna kehidupan kita. Hal tersebut ditentukan oleh niat. Jika tindakan atau perilaku yang kita lakukan semata-mata untuk memperoleh kekayaan materi saja, maka yang akan kita peroleh hanya sebatas uang saja dan tidak akan memperoleh keberkahan hidup. Namun, jika investasi modal manusia (pendidikan) yang kita lakukan untuk meraih ridha Allah, maka yang kita dapat tak sekedar materi saja, namun yang utama adalah keberkahan dalam menuntut ilmu tersebut. Apakah ilmu yang kita miliki memilki manfaat untuk orang lain. Bukankah didalam Islam menyebutkan sebaik-baik manusia adalah yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur'an?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar