“Strategi hutan rimba
adalah tentang bagaimana menciptakan hubungan antara partner bisnis kita
disetiap daerah. Kita menciptakan kesempatan dimana-mana. Kita menggerakan
partner kita disetiap wilayah. Dengan demikian konsumen akan terbentuk
dimana-mana. Kita tidak mesti menghabiskan biaya untuk publikasi dan
transportasi. Tapi bagaimana konsumen sendiri yang bergerak menemui kita”
***
Top berhenti sejenak. Memandangi plastik S*v*n El*v*n bekas
snack kejunya. Memandang, berbalik kebelakang. Memandangi bangunan S*v*n El*v*n..
“Strategi hutan rimba,
seluruh Negara..” kata Top
Yeeeeey ketemu solusinyaaaa.. ia berlari berbalik ke S*v*n El*v*n, meminta kontak telepon S*v*n El*v*n pusat untuknya memasarkan
produk rumput lautnya.
Ia mempersiapkan segala persyaratannya, dan datang ke kantor
pusat S*v*n El*v*n
Ia juga melihat seseorang yang berlatih presentasi produknya
Magnum Pisang Ketan..
“Magnum Pisang Ketan
adalah perpaduan produk yang sempurna antara citarasa dalam dan luar negeri.
Cemilan yang ringan dan mudah dimakan.. Anda akan mencoba dan mencobanya lagi. Anda
menjadi ketagihan.”
Top tersenyum setengah
ketawa.. persis ketika ayyeeem dapet transferan dari babe ketika kuliah di
Jogjaaa.. eh Jogja apa kabar yaa? Kangeeen binggiiit.. eh eh eh
Top ke toilet untuk berlatih presentasi..
“Saya ingin menjual produk dengan strategi hutan rimba yang S*v*n El*v*n terapkan sekarang. Dengan
ribuan cabang S*v*n El*v*n yang sekarang dimiliki dibanyak negara, saya yakin
strategi ini sangat tepat untuk diterapkan dengan produk unggulan kami, maka
kita bisa menjalin kerjasama. Melalui kerjasama ini kita akan menggenggam masa
depan..”
Jam menunjukkan pukul 11.00 siang, ia tetap menunggu dengan
sabar.. ia berjanjian pukul 12.00 siang. Kebetulan Nn.Pu sedang rapat.. Tapi
beruntung sempat bertemu sebentar dengan Nn.Pu dan ia meminta untuk menyertakan
sampel produk untuk dipelajari..
Top tak putus asa untuk bisa presentasi waktu hanya 10 menit
saja..
Ia keluarkan rumput lautnya juga..
Ditengah ia presentasi, langsung dipotong. Produk belum
siap..
"Kenapa?"
“Desain kemasannya
tidak layak jual, ukurannya terlalu besar untuk tipe wadah kami, dan terlalu
mahal. Produk kita terkenal dengan harga yang terjangkau.”
“Oh ya, strategi Hutam
Rimba sebenarnya itu adalah anda memulai sesuatu dari bawah dulu, baru kemudian
melakukan penetrasi ke kota besar. Saya kira anda gagal memahami strategi itu.”
***
Pendekar merasa oleng. Top juga oleng..
Tapi ia tak putus asa, ia kembali mencoba. Ia pergi ke ahli
desain grafis untuk desain kemasan produknya. Lalu ia ditanyai, apa nama
produknya oleh desainernya. Akhirnya Top memakai nama Tao Kai Noi yang artinya Pengusaha Muda.. Ya kesuksesan sedikit
muncul kepermukaan..
Top kembali untuk presentasi.. ia menunggu sampai sore hari,
namun Nn.Pu belum muncul juga. Hingga akhirnya Top menyerah untuk menunggu.. Ia
keluar membawa beberapa bungkus sampel produknya.. sampai lift ia tinggalkan
produknya didalamnya.. Ia memasrahkannya kepada petugas lift agar mengambilnya
untuk dimakan..
Penumpang lift silih berganti mengambil produk Top. Dibagilah
kesana-kesini.. Enaaaakkkk.. sampai akhirnya Nn.Pu menemukan produk Top..
daaaannn ditengah kegalauan Top untuk menyusul orangtuanya ke China, produknya
berhasil diterimaaa.. yeeeeeyyyyyyyyy :D :D
Ia berhasil presentasi di jajaran direksi. Setelah ini ia
akan menjalani kontrak dengan S*v*n El*v*n
“Anda harus mengirim
produk anda ke 6000 cabang kami.. sekitar 72.000 kemasan. Sebulan lagi kami bersama
tim GMP akan melakukan inspeksi ke pabrik anda.”
“Ooh..” Top terdiam
setengah terkejut, tapi masih elegan.. :P
“Setelah GMP
menyetujui pabrik anda, anda punya waktu dua bulan untuk mengirim produk anda,
jika total stok anda kurang dari 80% dari kapasaitas produksi, maka kami akan
memutuskan produk dengan anda..”
“GMP Good
Manufacturing Practice, 72.000 bungkus..(sambil ia melihati dapurnya yang tak
beraturan, ditambah karyawannya hanya ia dan pamannya yang lagi tidur setengah
mangap sudah tua hehe), kalo pabrik dan karyawannya seperti ini bisa sampai 10
tahun produksinya..” disini hayati mengerti ahahahaha :D :D
“Aku harus mendapat
dana untuk membuat pabrik..” OKI ia pergi ke bank untuk bertemu analis bank
tadi.. jadi ini tulisan ceritanya flash back gitu dan Top lagi nyeritain ke
analis bank masalah-masalahnya dari Part 1-3 tulisan ini yaaa :D
Tapi sayangnya usia
Top baru 19 tahun. Analis Bank sangat terkejut mengetahui hal itu. Anak semuda
itu mengalami permasalahan hidup yang berat, ditengah lilitan hutang keluarga,
jatuh bangun, ia tetap berusaha.
Ia memulai pabriknya
di bangunan mirip ruko milik ayahnya yang disita bank. Biaya renovasi termasuk
materialnya 2 juta bath.. Top akan membayar DP nya dulu, tapi dari kontraktor
meminta 50% untuk persiapan material.
Ia merenung.. ia takut
gagal lagi.. pamannya terus memberi motivasi
“Jangan begitu Top,
kita tak pernah tahu masa depan..”
“Kadang saya terlalu
berani dalam berpikir dan bertindak..”
“Justru itu
bagus..jika tidak seperti itu, kamu tidak akan sejauh ini sekarang..”
***
Top mulai mengirim
denah pabrik lewat faximile, mengecat tembok, membenahi semuanya..
Tim GMP dateeng.. deg
degan, Nn.Pu setengah ga yakiiin..
“Suap saja mereka.” kata
Paman Top
Top mengingat, ia tak
akan menyuap lagi, ibunya pernah ditegur petugas mall ketika Top hendak
menyuapnya..
Ketika Nn.Pu mebuka
pintu akses pabrik, cat masih basah. Beralih ke dapur, ia melihat penyinaran
tidak dilengkapi penutup yang akan menyebabkan debu mengotori gorengan rumput
lautnya, pipa pembuangan limbah belum memenuhi stadart, wastafel manual yang
seharusnya wastafel injak agar tangan tidak terkena kuman lagi, alcohol yang
dipakai juga bukan untuk pencuci tangan, tapi untuk pembersih luka, ada juga lalat yang hinggap di pundak Nn.Pu..
seketika Top megalihkan dengan berjanji akan memperbaiki kekurangannya..” Legaaaaaaaahhhh
Beberapa hari atau ga
minggu, faximile dateeeng.. duh dag dig duuuuggggg
Ada halangan lagi,
yaaa tinta faximilenya habiiiiss baru dapet setengah cetakaaan..
Lalu Top pergi ke
bawah sinar matahari untuk menerawang hasil dari GMP..
Hasilnya adalaaaaaaaah……
LULUUUUUUUSSSS!!!! produknya diterima!!!!! :D :D
Semua jernih payahnya
terbayar.. ia memeluk pamannya yang selama ini mendampinginyaa..
“Terima kasih paman,
aku sudah menghabiskan segala yang aku miliki. Jika ini gagal lagi, aku akan
kuliah.. aku tidak akan keras kepala lagi.. aku janji..”
Top beranjak ke truk
untuk mengantar produknya untuk dikirim.. Setelah sempat telat untuk mengantar,
ia bernegosiasi bahwa pengepakan baru selesai jam 5 pagi, dan akhirnya berhasil..
Ia menelpon ayahnya
untuk kembali pulang ke Thailand..
Ya TOP berhasil :D :D
Dua tahun setelah
bekerja sama dengan S*v*n El*v*n, TOP bisa melunasi hutang ayahnya 40 juta
baht, dan bisa kembali menempati rumah bersama keluarganya, ia terus
mengembangkan usahanya..
Top memiliki 2500
karyawan, mengirim produknya ke 6000 cabang S*v*n El*v*n, mengekspor cemilan
rumput lautnya ke 27 negara di dunia, dan memiliki perkebunan rumput laut di
Korea Selatan, Pendapatannya di tahun 2010 sebesar 1500 juta baht sekitar 450
Milyar Rupiah kurs waktu itu..
Setidaknya nanti kalo kita ke alf*m*rt ketemu cemilan Rumput Laut Tao Kai Noi bisa lebih menikmati cita rasanya karena pencetusnya menggagas dengan jatuh bangun.. Semoga berhasil :)
Setidaknya nanti kalo kita ke alf*m*rt ketemu cemilan Rumput Laut Tao Kai Noi bisa lebih menikmati cita rasanya karena pencetusnya menggagas dengan jatuh bangun.. Semoga berhasil :)
THE END
Top Ittipat - So
Inspiring
Tidak ada komentar:
Posting Komentar