Sabtu, 12 Mei 2018

Aku dan Maksiat; Nasihat Untuk yang Sedang Jatuh Cinta



Bismillaahirrahmaanirrahiim..

“Perbuatan baik bisa dilakukan oleh orang yang baik maupun orang yang jahat, namun tidak akan mampu meninggalkan maksiat kecuali orang yang jujur imannya.” 
(Thariiqul Hijratain, karya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah)

Pernahkah anda merasa tidak nyaman karena maksiat yang selalu dilakukan? Batin tentu akan merasa tersiksa.. ya, sangat tersiksa! Sempat juga mempertanyakan bagaimanakah cara keluar dari permasalahan rumit ini..

Dikutip dari Muslimah.or.id, maksiat memiliki empat istilah yang berdekatan artinya yaitu Sayyiah, Khathi’ah, dzanbun, dan itsmun.

Maksiat adalah perbuatan dosa dalam bentuk dzalim (aniaya) terhadap diri sendiri, artinya perbuatan itu sebagian besar akan merugikan diri sendiri.

Maksiat itu banyak macamnya kawan, saya tidak akan pernah bosan menulis tentang tema ini, karena manusia tentunya akan bersinggungan dengan yang namanya maksiat. Maksiat mata, hati, kaki, tangan.. Ya Allah, sungguh berat sekali. Kisah menegangkan juga pernah terjadi pada diri Nabi Allah, yaitu Yusuf Alaihissalaam. Jika bukan karena bantuan Allah, niscaya Nabi Yusuf juga akan tergelincir dengan rayuan maut Yulaikha..

Bingung. Diam. Ketika maksiat menjalar, pasti hati merasa tidak nyaman, terasa takut, takut sekali Allah bakal menumpulkan iman kita. Pertahanan kita runtuh, takwa kita tak berbekas, lalu apa lagi harta kita?

Jika saja esok hari Allah tidak menghidupkan kita lagi, apa yang akan kita katakan pada Allah..

“Ya Allah, semalam aku bermaksiat, aku memikirkan dia yang kucinta, aku ingin dia jadi milikku Ya Allah, kumohon!” Pikiran aneh itu menggelayut dalam pikiran orang yang mencinta, pada umumnya! Orang yang dicinta akan tampak sempurna luar dalam bukan? Padahal senyatanya Allah telah menutup aib-aib mereka..

Egois.. apa lagi namanya, cinta itu buta, namun jika bertabrakan dengan definisi beragama, itu seolah luluh lantak, tak berbekas! Tak ada cinta, kecuali yang diridhoi Allah..! Itu Absolut!

Apa yang akan kita rasakan saat kita bersujud dihadapan Allah, sedangkan kita memikirkan hal lain.. yang dia juga sesama ciptaannya! Serasa tak adil kan? Ketika sendiri, kita sakit, bukankah yang ada hanya Allah saja? Lalu kenapa begini?

Dari Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah..
Sesungguhnya orang yang merasakan kesulitan untuk meninggalkan kemaksiatan yang terbiasa ia lakukan hanyalah ia yang melakukannya bukan karena Allah. Adapun orang yang jujur dan ikhlas dari hatinya karena Allah, maka ia tidak akan merasakan kesulitan dalam meninggalkan itu semua, kecuali pada awalnya saja. Hal ini sebagai ujian baginya apakah ia jujur dalam meninggalkan kemaksiatan tersebut ataukah ia berdusta. Apabila ia bersabar sebentar saja pada kesulitan yang ia rasakan di awal, niscaya ia akan merasakan kelezatan (dalam meninggalkan kemaksiatan itu)..

“Perbuatan baik bisa dilakukan oleh orang yang baik maupun orang yang jahat, namun tidak akan mampu meninggalkan maksiat kecuali orang yang jujur imannya.” (Thariiqul Hijratain, karya Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah)..

Kemaksiatan akan mematikan hati :

… sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS.Al-Muthaffifin:14)

Kata ‘Raana’ yang berarti penutup, ditafsirkan bahwa apabila seseorang berbuat dosa, mulailah ada titik hitam pada hatinya.

Sesungguhnya seorang mu’min bila berbuat dosa, terjadilah suatu titik hitam pada hatinya. Maka jika dia taubat dan mencabut diri dari dosa itu serta segera memohon ampun kepada Allah, terhapuslah titik hitam itu. Tetapi jika bertambah dosanya, maka bertambah pula titik itu. Itulah ‘raana’ yang disebutkan Allah dalam Qur’an.” (HR.Ahmad)

Maksiat memang berat, kita ndak akan kuat! Pantas saja ibadah tak terasa nikmat. Hati kita akan kotor bagaikan kaca yang berdebu. Cahaya akan sulit menembusnya! Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita..

Ada satu nasihat yang sangat bagus menurut saya, mungkin bisa diterapkan, mengingat telah banyak kasus terselesaikan karena hal ini.. Apa itu? Ia adalah istighfar.. “Orang yang paling bahagia adalah orang yang menemukan catatan amalnya dipenuhi dengan istighfar..” So beautiful, I love it so much..

Semoga tulisan ini bermanfaat.. Allah selalu membersamai kita J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar