Bismillaahirrahmaanirrahiim..
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus."
(QS.Al-Bayyinah:5)
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus."
(QS.Al-Bayyinah:5)
Pernah saya membaca nasihat yang menarik tentang ikhlas dan sabar, seperti ini "bukan ikhlas jika masih ada rasa sakit, dan bukan sabar jika ada batasnya." Nasihat itu seketika membuat diri terhempas.. jauh.. mana ada orang yang ikhlas, coba anda ditendang, dipukul, dikeroyok beramai-ramai? Apakah anda akan membalasnya? Maybe yes, maybe no. Pernah juga anda memberikan sesuatu kepada orang lain, apakah yang anda harapkan? ingin didengar? dilihat? atau disanjung? Maybe yes, maybe no. Semua tergantung hati manusia.
"Hati ibarat raja, sedangkan anggota badan adalah pasukannya. Apabila baik rajanya maka baik pula pasukannya, apabila buruk rajanya maka buruk pula pasukannya."
“Ingatlah bahwa di dalam jasad
itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia
rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).”
HR.Bukhori
Itulah hati.. Unik bukan?
Namun perlu kita ingat kawan, iman kita kadang naik, kadang
turun. Kadang ingat, kadang alpha. Jika suatu saat timbul rasa aneh didalam
hati, membuat gelisah, membuat takut, membuat khawatir, membuat kotor. Itulah
indikasi hati kita mulai aneh pada Allah juga. Saya pun tidak memungkiri pernah
mengalami hal tersebut. Tersiksa? Jangan tanya.. pasti iya!
Dosa adalah candu. Canduu yang ingin diulang terus-menerus,
lagi dan lagi, tak pernah kenyang.. dan itu harus diakhiri, dan prosesnya
sangatlah sulit, sangat sulit. Ibarat merehabilitasi korban NAPZA, perlu waktu
dan tenaga yang kuat. Tekad yang kuat dari pelakunya.
Namun ingatlah..
Ketika kau sedang sendiri, sedang sakit, ada masalah, dalam
situasi genting sekali..
Orang terdekatmu pun tak ada, sahabat karib, dosen, boss,
atau orang yang selalu menari-nari dibenakmu ketika kau telah tumbuh dewasa..
Apakah mereka bersamamu?
Coba pikir.. Siapa yang ada? Adakah orang yang kau harapkan
pujiannya ketika kau beri sesuatu yang akan datang merawatmu? Apakah mereka
yang tertawa riang bersamamu ketika berkumpul? Ataukah mereka yang selalu kau
ceritakan pada setiap orang dengan bangganya?
Saat kau sendiri.. tahukah kau? Kau hanya bersama Allah mu
kawan, dzat yang sering kita lupakan di kala kita kejatuhan nikmat, dzat yang
sangat romantis denganmu, ya.. Ia ingin bersamamu, berdua saja, tak ada yang
mengganggu. Kau bisa tumpahkan seluruh air matamu, segala peluhmu, segala
deritamu.
Betapa romantisnya Ia, Ia tuliskan asmanya yang indah di tanganmu,
mata untuk melihat indahnya cinta-Nya, telinga untuk mendengar bait-bait
nama-Nya, mulut manis mengucap asma-Nya..
Saat kau sendiri, saat kau bersama-Nya, kau akan tahu
posisimu di hadapan-Nya, begitu hina, begitu banyak bintik-bintik noda
bertambah di relung hatimu..
Saat itu, terasa sekali mengapa kita duakan Ia dengan suatu
yang lain. Amat menyakitkan, amat tak adil, bagaimana tidak? Dikala teman yang
kita harapkan hadirnya, namun hanya ada Ia saja. Ketika kita hujan nikmat kita
meninggalkannya. Belum lagi penyakit hati yang sangat bermacam-macam menduakan
keesaan-Nya. Apakah Ia meninggalkan kita? tidak bukan? tangan-Nya terbuka
lebar, menerima kita, mengampuni kita, memeluk kita dalam kasih sayang-Nya,
memberi kita rahmat, hikmah yang sangat indah dari masalah kita. Bukankah kita
mendapatkan yang berlapis-lapis? Iya..
Saat kita mengeluh dan mengeluh, saat itu kita belum bisa
membaca rencana-Nya, saat kita dapat menerima ketentuan-Nya, kita bahkan bisa
tersenyum-senyum sendiri seperti anak kecil yang mendapat permen karena
rencana-Nya buat kita yang sangaaaat indah dan spesial.. Pernah seperti itu?
hehe
Ia hanya ingin hatimu untuk-Nya, dalam QS.Al-Kahfi:110
Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan denganTuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."
Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan denganTuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."
Aku dan kamu bisa kawan.. semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar