Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Jika ditanya siapakah pemimpin paling hebat
maka jawabannya adalah Nabi Muhammad. Jika ditanya siapakah pemimpin paling
berani maka Nabi Muhammad adalah orangnya, pemimpin yang paling banyak pengikutnya
sampai sekarang, tidak ada tim sukses
ketika menjadi pemimpin, tidak ada dana sosial, maka Nabi Muhammad tetap
orangnya. Sampai menjadi suami dan ayah yang hebat bagi keluarga yang handal tetap
beiau lah orangnya.
Sampai suatu ketika
sahabat nabi penasaran mengapa Rasulullah dapat seperti itu. Kemudian ia
bertanya kepada orang terdekat dengan Nabi yaitu Aisyah. Siti Aisyah menyatakan
bahwa seluruh tindakan Rasul, akhlak rasul adalah Al-Qur’an, tidur Rasulullah sedikit,
waktu malamnya diisi dengan qiyamullail yaitu sholat malam, jika hendak makan
jangan tabdir (sia-sia), makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang.
Jika ada permasalahan maka akan diselesaikan dengan musyawarah bersama umat,
jika ia merasa benar maka akan dilakukan dengan percaya diri.
Lalu mengapa doa Rasul
selalu dikabukan oleh Allah? Ketika Rasul dikepung, maka beliau membaca do’a
Nabi Ibrahim hasbunallah wa nikmal wakil (QS.Ali
Imran:173), ketika krisis ekonomi maka beliau membaca do’a Nabi Adam Rabbana dholamna anfusana waillam
taghfirlana wa tarhamnaa lana kunanna minal khaasiriin (QS.Al-A’raf:73). Bangun
lagi, tidur lagi, semua berlandaskan Al-Qur’an yang mulia. Praktik kejawantahan
Al-qur’an, tak satupun beliau tinggalkan. Ingin berhasil membina keluarga bacalah
Al-Qur’an, kemudian amalkan.
Ketika beliau hendak
berdakwah, maka ia membaca kisah dakwah nabi musa, berdo’a dengan do’a Nabi
Musa ketika berdakwah Rabbis rohli sodri
wayassirlii amri, wahlul uqdatammillisaani yafqahu qouli (QS.Thoha:25) agar
tetap lemah lembut. Ketika ingin melunakkan besi yg keras cukup dipanaskan,
tanpa harus dipukul. Begitupula manusia punya tabiatnya sendiri-sendiri. Tentu semua
ada alasan mengapa ada yang lembut dan ada yang tidak. Rasul bisa disemua
bidang karena membaca Al-qur’an dan mengamalkannya, karena yang pernah di lalui
rasul terdahulu adalah pilihan Allah yang berhasil. Ketika Nabi dianggap gila seperti Nabi Nuh, maka
beliau membaca doa Nabi Nuh, bacaan kita sehari-hari adalah yang tetrtuang di
Al-Qur’an dan Hadist.
Setelah kita yakin
manusia yang berhasil seperti Nabi Muhammad, maka ketika ada pemimpin yang
ingin berhasil, jadilah seperti Rasulullah, meskipun tidak sesempurna
Rasulullah. Jika ingin menjadi suami yang handal, jadilah separti akhak
Rasulullah, meskipun tidak sesempurna Rasulullah. Jika ingin menjadi ayah yang
baik, maka didiklah anak-anak kita dengan cara Rasul. Jika ingin mustajab
doanya, berdoalah seperti Rasulullah. Jadikanlah Al-Qur’an pedoman hidup kita.