Sabtu, 16 Maret 2019

Japanese Hydroponics




4 Teknologi Hidroponik di Jepang yang Sangat Mengagumkan


Teknologi hidroponik di Jepang – Jepang adalah negara canggih dalam hal teknologi.  Teknologi canggih tersebut tidak hanya dalam menciptakan robot dan otomotif saja namun juga dalam hal pertanian. Salah satu contohnya adalah budidaya hidroponik di Jepang yang menggunakan metode canggih. Berkat teknologinya yang canggih tersebut panen yang dihasilkan pun melimpah dan sayur lebih segar. Menanam dengan cara hidroponik ini dikarenakan lahan di Jepang yang masih terbatas. Hidroponik adalah menanam tanaman tanpa menggunakan media tanah, yang lebih mengagumkan lagi bercocok tanamnya tidak di sawah atau di ladang namun ada yang di lantai dasar sebuah gedung yang sangat minim sekali sinar matahari. Tentunya Anda menjadi penasaran bagaimana bisa tanaman bisa tumbuh subur tanpa media tanah dan sinar matahari?, agar tidak penasaran simak teknologi hidroponik di Jepang berikut ini:
Teknologi hidroponik di Jepang

1. Teknologi LED

Kebanyakan pertanian hidroponik Jepang menggunakan teknologi LED. Hal itu dikarenakan pertaniannya dilakukan di dalam gedung sehingga minim sinar matahari. LED itulah yang bisa menggantikan sinar matahari dan bisa membuat tanaman tumbuh dengan cepat. Oleh sebab itu, teknologi LED ini bisa menghasilkan sayuran 100 kali lebih banyak dibandingkan dengan proses penanaman konvensional biasa.

2. High Pressure Sodium Vapor

Selain menggunakan teknologi LED dari lampu, jepang juga menggunakan high-pressure sodium vapor lamps. Teknologi tersebut digunakan sebagai sinar matahari sehingga meskipun minim sekali sinar matahari masuk ke dalam gedung tersebut, padi dan sayuran di Jepang bisa tumbuh dengan subur dan tumbuh dengan cepat.

3. Dikendalikan Oleh Komputer

Teknologi hidroponik di Jepang sangat canggih sekali yang mana semuanya serba berbasis komputer. Komputer tersebut digunakan sebagai pengendali suplai air ke tanaman atau padi tersebut. Selain bertugas sebagai penyuplai air, komputer bertugas sebagai pengatur cahaya dan temperatur sehingga sangat mirip dengan temperatur di kebun yang asli.

4. Penanam Padi Otomatis

Teknologi Jepang yang perlu dicontoh adalah adanya mesin penanam padi otomatis. Jika di Indonesia penanaman padi masih menggunakan tenaga manusia namun tidak dengan negara Jepang ini.  Mesin penanam padi otomatis ini disebut dengan rice tranplanter.  Keunggulan mesin ini adalah bisa digunakan sebagai penanaman bibit padi secara serentak. Selain di Jepang, mesin penanam padi secara otomatis sudah digunakan di China dan Taiwan. Caranya adalah bibit yang sudah tumbuh diletakkan di atas mesin rice transplanter kemudian mesin tersebut digerakkan dan dalam sekali gerak bisa membuat 4 jalur dengan jarak 30 cm. Bibit 1 ton banyaknya bisa habis ditanam dalam 4 jam saja.
Di Jepang ini tidak hanya sayuran dan buah saja yang bisa ditanam dengan cara hidroponik, namun padi pun ditanam dengan cara hidroponik. Kementerian Pertanian di Jepang pun gencar mempromosikan agar masyarakat Jepang lebih banyak mengonsumsi nasi dibandingkan dengan roti, dan hal tersebut berbanding terbalik dengan yang ada di Indonesia.
Teknologi hidroponik di Jepang
Meski minim lahan negara Jepang sangat produktif dalam hasil pertanian, hal tersebut terbukti dengan hasil pertanian baik padi, sayuran maupun buah-buahan yang selalu melimpah. Teknologi hidroponik di Jepang memang sangat mengagumkan, semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.


Source : Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang


Sabtu, 02 Maret 2019

Talbis Iblis

.
.
Bismillaahirrahmaanirrahiim..



Assalaamu'alaikum warahmatullah..


🐦🐦




Talbis berarti perangkap. Kalo talbis iblis berarti perangkap iblis.. tahukah kamu? Berdakwah banyak macamnya, nah salah satunya bisa dengan pena (menulis) dan (amalan) hati. Daaaaaaaan ini sungguh sulit!

Andai iblis bisa dibunuh, maka aku akan membunuhnya, karena ia adalah wujud keingkaran. Dan aku sangat kaget, pembahasan kitab ini adalah mengenai sufi. Deng deeeeenggg diaarr ☁☁☀☔⚡⚡

Btw mbahku dulu juga pengamal tarekat.. dan you know? Guru ngajikupun jadi mursyidnya.. rasa ga enak mulai menjalar ketika kita dalam satu majlis dan rasanya begitu krik-krik.. sebenernya mereka sangat menyayangiku.. rasanya aku ingin memeluk guruku dan kukatakan padanya aku begitu menyayanginya.. tapi sayang.. ya sudahlah.. sekuat apapun aku meronta, ga akan pernah merubah ini semua, karena pembolak balik hati hanya Allah..

Nih ya, kesombongan itu ternyata adalah ini :

"Kesombongan adalah menolak kebenaran (Al-Haq) dan meremehkan orang lain." (H.R.Muslim)

Allah tidak akan memuji hamba-Nya sebelum diuji. Tapi bukan berarti kita meminta ujian, karena pasti Allah akan menguji hamba-Nya sebagai tanda keimanan. Sikap yang benar adalah dengan ikhlas..

Jerat iblis dahsyat. Kita tidak akan merasa berdosa karena kita memandang hal itu adalah baik. Iblis telah menghiasi perbuatan-perbuatan yang (seolah-olah) baik namun sayang, Rasulullah tidak mencontohkan. Itulah dosa syubhat. Ketika kutanya embahku sedang apa, ternyata katanya sedang "garap" wirid dari mursyidnya.. jumlahnya banyak, sampai dibukukan bilangan wiridnya..

Siapa yang bilang wirid itu buruk? Ga ada aku rasa, dan ga akan pernah ada orang yang bilang dzikir itu buruk, itu adalah tazkiyatunnafs atau cara penyucian jiwa.. tapi satu hal yang perlu diingat, ibadah itu membutuhkan ilmu, membutuhkan tuntunan, membutuhkan dalil, Rasulullah pernah melakukan atau tidak? Jangan terus-terusan beralibi bahwa itu ajaran Wahabi. Hai kawan, kau tahu? Ketika Rasulullah tidak mengetahui jawaban atas perihal agama, beliau diam, sampai benar-benar turun wahyu.

Kaidah yang benar dalam beribadah yaitu, "ada atau tidak dalil yang membolehkan? Ini masalah ibadah. Bukan "ada larangannya atau tidak?" Sekarang kita logika saja, jika ibadah mengikuti kaidah kedua, maka apa yang tersisa dari ajaran Rasulullah? Semua ibadah bisa dibuat, yang penting baik, dan ga ada larangannya kan?

Dalam masalah dunia pun para sahabat sangat berhati-hati.. contohnya ketika Umar bin Khaththab mengetahui ada talang yang menghalangi jalan, ia pun marah, dan mengganti arahnya.. namun ketika Umar mengetahui bahwa yang memasang talang tersebut adalah Rasulullah, seketika beliau tidak jadi marah, dan mengembalikan posisi talang seperti sedia kala..

Konsekuensi syahadat ada 2.. syahadat bukan hanya kata-kata.. tapi ikrar berserah diri kepada Allah, dan tunduk pada syariat yang dibawa oleh Rasulullah. Apapun itu.. jangan seperti prasmanan, pilih mana yang enak, pilih mana yang pas dengan diri sendiri, dengan masyarakat.. bukan seperti itu konsekuensi syahadat.. Islam bukan agama hawa nafsu.. yang mana banyak pengikut, banyak penggemar pasti benar..

Sekuat apapun kita jerat iblis tetap ada.. termasuk ketika aku menulis artikel ini.. entah bisa melaksanakan konsekuensi syahadat atau tidak.. beribadah tanpa menyekutukannya, hanya satu niat.. yaitu untuk Allah saja.. ini sulit dan butuh latihan berulang kali..

Kembali kepada pembahasan kitab Talbis Iblis. Tentang sufi. Aku tahu, kaum sufi mungkin tidak akan menyukai Ibnul Qoyyim Al-Jauzy tentang ini.. kesan baik yang ditimbulkan dari ibadah tanpa ada contoh dari nabi dan para sahabat menonjok sekali.. pensucian jiwa tapi melanggar syariat itu adalah kedunguan. Menyebut hal-hal haram dengan hal-hal yang halus akan mengaburkan esensi ilmu itu sendiri.. tidak hitam, tidak juga putih..

Sesuatu yang aneh dipuji-puji dengan nama karomah. Sekali lagi, ahlus sunnah pun tidak pernah mengingkari adanya karomah. Karomah itu benar adanya dan nyata.. tapi perlu ilmu sekali lagi. Jangan pernah terkesima dengan istilah yang menyebutkan seperti pertemuan untuk bersenang-senang, tempat gurau sebagai ribath, keluar dari ikhlas sebagai petualangan dsb.. ini akan mengaburkan esensi kebenaran ilmu itu sendiri..

Kebodohan di daerah kita masih sangat banyak. Sebut saja dibeberapa tempat seperti Getas Pendowo, Ziarah Wali, Selo, Puger Grobogan, Muria, dsb.. masih rawan adanya kesyirikan yang ditutupi nuansa kearifan lokal. Ahlus sunnah tidak pernah mengatakan bahwa ziarah kubur dilarang. Sama sekali tidak.. hanya saja perlu adab dan tata cara sesuai ajaran Rasulullah.. jangan cap kami Wahabi yaa.. miris sebenernya, seolah ini sesat tanpa tahu apa maksud didalamnya..




Dalam Kitab Talbis Iblis dijelaskan bahwa, ada seorang sufi sedang malas untuk mandi junub. Ia menghukum dirinya dengan cara menyiksa dirinya mandi dengan tidak melepaskan baju, sedangkan bajunya itu berat, tebal, tidak akan melepaskan sampai kering sendiri. Mandi junub itu benar, tapi terkaburkan esensi kebenaran ilmunya dengan kesalahan caranya. Menyiksa diri itu tidak sesuai dengan syariat, tidak ada faedahnya. Penebusan kesalahan adalah dengan cara hal-hal yang sesuai dengan syariat. Jika kita menyiksa badan, maka kita akan berdosa. Badan memiliki hak. Kalau kita menyiksa badan dengan berat, dingin, capek, susah, itu berarti kebodohan. Jangan salah sangka menyiksa diri karena capek dalam bekerja yaa.. berarti gagal fokus hehe.. bekerja itu konsekuensinya ya capek, tapi capek yang berpahala, berfaedah, karena merupakan sedekah nafkah kepada keluarga dan itu merupakan kewajiban..

Ketika Abdurrahman bin Auf atau Utsman bin Affan terlalaikan dari shalat Ashar akibat perniagaannya, maka seketika disedekahkanlah kebunnya. Tebuslah dosa dengan cara yang sesuai syariat. Tidak semata-mata baik, tapi esensi kebenarannya kabur..

Back to Karomah. Terkesima keajaiban-keajaiban tapi dengan cara yang tidak bersesuaian dengan syariat disebut karomah yang bathil. Banyak orang yang mengajarkan kesalahan dengan alibi Keramat, jangan cerita siapa-siapa.. ukuran karomah yang haq adalah yang mengikuti tuntunan dan sunnah Rasulullah. Jangan lakukan kebodohan karena keramat.. misal seseorang berpesan kepada orang lain.. "Jika tidak ada aku nanti lemparkanlah koin ini ke sungai itu.." ini kemaksiatan seakan-akan terbungkus kebaikan.. kita terlalaikan dari kemubadziran yang berkawan dengan Talbis Iblis..

Sekali lagi ukurannya adalah syariat. Wali itu juga manusia, begitupula Nabi dan Rasul. Tapi Nabi dan Rasul memang dipilih Allah untuk menyampaikan risalahnya.. jangan tolak kebenaran karena bertentangan dengan wali. Siapakah wali yang sesungguhnya? Siapapun bisa jadi wali Allah, asalkan ia beriman dan bertaqwa. Dan ini disebutkan dalam Al-Qur'an. Definisi yang salah ketika kita menempatkan posisi Wali diatas Nabi dan Rasul..

Manusia yang kedudukannya paling mulia setelah Nabi dan Rasul adalah Abu Bakar As-Shidiq, tapi yang sering disebutkan dan diagung-agungkan karomahnya adalah Umar bin Khaththab. Umar sendiri pernah mengatakan jika dirinya tidak bisa menyamai amalan Rasulullah sesempurna Abu Bakar As-Shidiq.. ubah mindset.. jangan fanatik buta.. lihat objektifnya seperti apa.. jangan beranggapan wali itu maksum (suci tak berdosa).. sekali lagi ukurannya adalah syariat, jika ia melanggar syariat dan menyelisihi tuntunan Rasulullah atau mengadakan amalan-amalan baru yang tidak pernah dicontohkan, maka sekali lagi karomah itu bathil..

Islam telah sempurna tepat ketika Allah memanggil Rasulullah untuk pulang ke negeri akhirat..

Semoga Allah buka hatimu..

Info kajian sunnah di Kabupaten Grobogan buat temen-temen:

1. Masjid Jabal Khair Simpang 5 Purwodadi, materi Tafsir Al-Qur'an, pemateri Ust.Rukani, waktu Ahad pagi pukul 08.00-09.30 WIB.
CP. Bpk. Priyo 081542238480

2. Masjid Pelita (depan Pasar Hortikultura), materi Kitab Talbis Iblis, pemateri Ust.Rukani, waktu Sabtu pagi pukul 05.00-06.15 WIB

3. Masjid Lathifah (belakang Pasar Unggas), materi Hadits, pemateri Ust.Rukani, waktu Kamis Sore pukul 16.00-17.00 WIB

4. Rumah Bpk Sriyono RT 07/05 Sambak (arah Stadion SMK 2 Purwodadi). Materi tafsir, fiqh, akidah. Pemateri Ust.Abdurrahman Ahmad, Ust.Hadid Saiful Islam, Ust.Agus Santoso. Waktu Ahad pagi pukul 08.00-10.00 WIB.
CP.Bpk.Sriyono 081325729421

5. Masjid Al-Ikhlas Ngurangan, Kuripan, deket terminal bus Purwodadi. Materi Kitab Hadits Bulughul Maram.. pemateri Ust.Haris Budiatna. Waktu Ahad 3 pukul 13.00 WIB.. yang ini bisa dihubungi dulu CP nya.. 082314517374

Semoga bermanfaat.. ☺